Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 19:02:30【Resep Pembaca】332 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(9)
Artikel Terkait
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
- BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif
- Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan
- Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
- Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG

Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar

Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat

Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo

Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG